Tuesday 16 May 2023

REVIEW YAMAHA XMAX CONNECTED 2023

Nah, sekarang malah baru ada kesempatan buat review Motor sendiri, Yamaha Xmax 2023. Padahal motor ini sudah mendarat di carport sejak bulan Februari lalu. 

Berawal dari keinginan untuk memulai lagi motoran, tapi inginnya motor yang proper. Yang masih terlihat "pantas" ketika dibawa ke lokasi pekerjaan, bertemu dengan klien atau bahkan ketika diajak motoran bareng dengan relasi kerja. 

Setelah audisi beberapa calon motor, satu-satunya pilihan jatuh kepada Xmax ini. Posisi duduk nyaman dan sangat lega bisa muat bonceng bertiga anak. Jadi berangkat kerja bisa sekalian antar kedua anak saya ke sekolah.

Singkat cerita, datanglah motor ini pada bulan Februari 2023. 


Kesan pertama yang saya liat dari motor ini adalah Besar dan Berat!

Dan benar saja, ketika saya mencoba menaiki motor ini dalam keadaan statis memang terasa beratnya. Dengan dimensi sebesar itu dan bobot 180kg benar-benar menyusahkan ketika kondisi diam. Saya yang tinggi 173cm awalnya cukup percaya diri, dalam hati saya ah seberapa susahnya sih skuter 250cc ini?

Ternyata pas dicoba, berhasil membuat saya jinjit dan membutuhkan penyesuian yang cukup lama.

Pada saat tulisan ini dibuat, sudah 2700km saya lalui bersama Xmax Connected ini. Walaupun belum sampai dipakai untuk touring jauh, tapi sudah lumayan sering dipakai riding 100km sekali jalan.





Impresi Kekurangan dan Kelebihan yang saya rasakan dari motor ini adalah sebagai berikut:

KEKURANGAN:

1. Power bawah tidak terasa menjambak. Kalau mau dibilang lemot enggak juga ya, mungkin lebih ke arah power deliverynya yang halus. Di pelintir gas tidak terasa tarikan yang sampe mendorong badan, tapi nengok ke speedometer loh kok sudah lari 70-80kpj. Beda rasanya kalau dibandingkan ngegas Mio misalnya, terasa banget tarikannya tapi ketika ngintip speedometer masih di angka 40kpj

2. Mesin lumayan Panas! Pada Xmax Connected ini tidak terdapat penunjuk suhu coolant berbentuk Bar, tapi langsung informasi berupa angka. Pada kondisi jalan normal, suhu biasa berada di angka 85-95c. Tapi ketika sudah mulai jalan pelan, suhu dengan mudah melewati batas psikologis 100c. Membayangkan betapa seremnya air dalam kondisi mendidih bersikulasi di dalam aliran mesin dan radiator. Ketika jalan pelan atau macet-macetan, posisi suhu udara coolant sering berada di angka 100-105c. Pada suhu 105c maka secara otomatis extra fan akan aktif. Walaupun suhu gampang naik, tapi panas tidak dirasakan sampai paha, ya karena posisi mesin berada jauh di dalam body, jadinya panas tidak terasa merambat sampai kaki. Bandingkan dengan motor-motor 250cc up yang posisi mesinnya berada di antara paha.

3. Xmax berhasil membuat orang dengan postur 173cm jinjit. Awalnya saya cukup percaya diri, ternyata pas dicoba menaiki Xmax ini malah jadi jinjit. Oleh karena jinjit dan berat ini, maka tidak disarankan untuk naik Xmax hanya pakai sendal jepit. Percayalah, memakai sendal jepit di Xmax akan memperbesar resiko jatuh atau minimal putus sendalnya.

4. Besar dan Berat. Motor ini terasa berat ketika dalam kondisi diam, beratnya mencapai 180kg lebih. Saking beratnya saya pernah ambruk 2x ketika mengeluarkan motor ini dari carport. Mengendarai motor ini disarankan diimbangi dengan latihan fisik yang memadai, supaya Core badan kita juga bisa mengimbangi. Sebab berat dan jinjit dalam kondisi statis akan membuat kita jadi makin berat untuk menahan motor ini dengan kaki.




5. Rem bawaan kurang powerful. Motor Xmax ini dengan mudah membawa kita melajur 100-120kpj, dengan bobot 180kg melaju 120kpj tentu memiliki momentum yang sangat besar. Nah momentum yang besar ini sayangnya kurang bisa ditahan oleh rem standar bawaan Xmax ini. Walaupun dilengkapi dengan ABS dual channel, tapi ngerem mendadak pake Xmax ini agak ngeri-ngeri sedap.


KELEBIHAN

1. Mau dilihat dari sisi manapun Xmax ini terlihat keren dan tatapan lampunya sangar.


2. Build Quality Memuaskan! Walaupun body full plastik, tapi bahan plastik yang dipakai sangat tebal, tidak terasa mleot ketika ditekan, diketuk pun terasa tebal. Hal-hal kecil pun dibuat dengan build quality yang memuaskan, saya ambil contoh di Spion (komponen yang biasanya paling sering diganti dengan variasi). Lengan spion yang digunakan terbuat dari logam tebal dan dibentuk pipih agar terkesan aerodinamis, lalu di dasarnya diberi penutuh baut spion dengan bahan karet yang sangat tebal.

3. Fitur keamanan yang memadai, sebut saja Keyless, lalu ada ABS Dual Channel dan juga TCS (traction control system).

4. Fitur Connected yang sangat membantu. Fitur connected di Xmax ini bisa dibilang cukup lengkap, selain kita bisa memantau kondisi dan history motor. Fitur connected ini dapat ditampilkan pada layar TFT LCD di bagian bawah. Fitur connected yang dapat ditampilkan pada layar LCDnya adalah, Cuaca, cek notifikasi telp (baca WA, angkat dan reject telpon masuk), scroll musik (harus menggunakan interkom atau bluetooth headset. Fitur connected ini sangat membantu jika ada telpon atau wa masuk, kita bisa mengecek tanpa harus berhenti dan mengeluarkan HP kita terlebih dahulu.

5. Terdapat GPS Garmin Street Cross. Walaupun fungsi GPS hanya sebagai mirroring dari HP kita ya, tapi fungsi GPS ini relatif membantu dalam menunjukkan arah ke tujuan kita. Tapi buat saya pribadi, penggunaan GPS oleh Garmin Street Cross ini kurang optimal jika dibandingkan dengan Google Maps. Kurangnya Point of Interest pada aplikasi Garmin Sreet Cross membuat GPS ini kurang praktis digunakan. Selain itu juga tidak terdapat kondisi real kemacetan pada jalan yang kita tuju.

6. Nyaman. Sebelum motor  Xmax datang, di rumah hanya ada motor Vario 125 (seringnya dipakai tukang untuk operasional) dan motor keponakan Mio M3. Pemakaian terjauh Vario 125 itu hanya Tangerang-Bekasi Summarecon PP, itu sudah membuat pantat saya panas dan punggung pegal-pegal. Maklum semenjak berkeluarga lebih banyak naik mobil dibandingkan motor. Ketika Xmax ini datang, langsung saya coba beberapa kali ke Sentul dan Puncak PP, tidak terasa sedikit pun panas di pantat, punggung pegal dan sejenisnya. Benar-benar seperti duduk di sofa. Posisi duduk yang nyaman dan posisi kaki yang banyak pilihan membuat duduk nyaman duduk di motor ini selama berjam-jam.

7. Suspensi standar yang nyaman dan juga ban bawaan standar yang cukup. Suspensinya cukup pas, tidak terasa terlalu stiff, empuk tapi tidak membuat limbung. Yang penting naik motor ini jangan nafsu ikut-ikutan belok rebah seperti motor fairing atau motor naked. Bakal terasa limbung memang jika dibuat ngikutin belok kenceng sampe miring. Tapi jika bertemu jalan lurus, rasanya nempel banget ini motor sama bumi.



8. Power yang cukup untuk berkendara jarak jauh. Motor ini bisa berakselerasi 0-100 dalam 12.5 detik dan top speed 138kpj di RPM 7000. Walaupun saya yakin banyak berkomentar, "Ah motor saya bisa lari segini, bla.bla..bla" ataupun "ah masih kalah sama motor X" . Tapi yang saya tidak peduli, tenaga motor ini udah cukup pas buat berkendara jarak jauh. Mau nyalip kendaraan tidak dibutuhkan effort yang lama, tinggal pelintir dikit langsung laju. Mau maintain speed di 100kpj ketika touring pun bisa dengan mudah dilakukan di bawah 6000 RPM.

9. Konsumsi BBM relatif irit untuk motor 250cc 180kg. Beberapa kali trip saya sering tercatat di antara 1:32-36, menggunakan BBM Pertamax. 


Monday 15 May 2023

REVIEW KEKURANGAN DAN KELEBIHAN HONDA ADV 150

Review Honda ADV 150 yang menemani saya touring 750km dari JLS Malang Hingga Pacitan. Touring saya bagi menjadi 3 Hari, hari pertama Touring JLS Malang, hari kedua Touring JLS Blitar dan offroad, Hari ketida Touring JLS Tulungagung hingga Pacitan.

Motor ini sebenarnya adalah motor rental dari sebuah penyewaan motor di depan stasiun Malang. Awalnya mencari unit motor yang Touringable (Misalnya Xmax, biar tidak perlu adaptasi lagi sama motor yang di rumah). Tapi berhubung musim liburan tidak ada pilihan motor lagi kecuali ADV 150 ini.

Loh bagaimana ini? Motor sendiri Yamaha Xmax Connected belum di review malah mereview motor lain, motor rentalan pula? hehehe

Oke lanjut di pokok review. Dari rentalan lansung tancap gas menuju JLS Malang ke arah Blitar. Hari kedua langsung di ajak offroad di kawasan perhutani di Kab.Blitar sebelum akhirnya saya lanjut Ke JLS Blitar.
Perjalanan paling menguras tenaga yaitu mencoba JLS Tulungagung-Trenggalek hingga Pacitan (lewat Munjangan).
Dari perjalanan tersebut, impresi kekurangan dan kelebihan yang saya rasakan adalah.

KEKURANGAN:
1. Build Quality kurang oke, motor seharga 30 juta lebih tapi body plastiknya terasa sangat tipis, ditekan terasa mleot. Lalu bahan joknya kurang berkesan mewah, mudah mengkerut ketika buat duduk lama.
Sayang sih, harusnya bisa lebih dipehatikan Build Qualitynya, mengingat harganya yang tidak bisa dibilang murah.

2. Gredek masih terap terasa, terutama di rpm bawah. Ya mungkin karena unit rentalan ya jadi kurang memerhatikan perawatan.

3. Mesin underpowered. Buat touring ketemu jalan lurus panjang maintain speed 80-90kpj sudah membuat mesin meraung raung, bahkan getarannya terasa merambat sampe ke setang.

4. Ban bawaan semi adventure bukan untuk yang doyan rebah, terasa licin dan tidak pede cornering pake ban bawaan. Tapi ketika dibawa adventure trabasan, ban ini sangat membantu.

5. Posisi duduk yang canggung, posisi duduk lebih memang ke arah adventure dibandingkan touring. Untuk penggunaan touring di atas 100km baru terasa kurang nyaman, karena posisi kokpit yang sempit. Posisi handlebar cenderung mepet ke arah badan. Selain itu posisi kaki juga kurang fleksibel, jika ingin posisi kaki maju masih tetap terasa kurang relaks.

KELEBIHAN
1. Motor ini cukup ringan, nurut dan tidak butuh penyesuaian seperti Xmax saya. Hari pertama mencoba langsung terasa unsur fun to ridenya.

2. Rem standar pakem. Serius!! Sebagai pembanding rem Xmax saya buat late braking harus disertai dengan doa.

3. Kombinasi suspensi depan dan belakang Showa tabung ini sudah klop buat adventure. Walaupun shocknya ga bisa disetel bahkan untuk preloadnya. Tapi ketika dibawa masuk ke jalanan makadam atau jalanan tanah setup suspensi standar ini sangat membantu handling. Bantingan dan reboundnya terasa pas. Empuk buat adventure tapi tidak pernah terasa bottoming (as shock mentok)

KESIMPULAN
Motor ini keluar fun to ride-nya ketika dibawa ke tempat yang "seharusnya". Kondisi standar bawaan sudah cukup buat adventure. tidak perlu upgrade sektor akselerasi, apalagi kalau sampe upgrade ke ban aspal.
Kalau sampai kepingin banget upgrade mungkin kita yang salah pilih motor?


Review lengkap sudah saya ulas lengkap di Youtube


MENCOBA RUTE JALAN LINTAS SELATAN (JLS) MALANG HINGGA PACITAN