Friday 11 November 2011

Gelar pendidikan tidak menjamin kesuksesan karir... (2)

Jika di tulisan sebelumnya saya menceritakan tentang kakak ipar saya, seorang lulusan SMP, mantan kuli dan juga pembantu rumah tangga (tukang kebun dan tukang cuci hewan peliharaan), yang kini sukses menjadi Direktur atas perusahaannya sendiri...

Di tulisan ini saya akan menceritakan seorang yang mungkin lebih apes lagi (dari segi latar belakang pendidikan dan juga pengalaman kerja) dari kakak ipar saya, namun dengan kesuksesan yang lebih tinggi dari kakak ipar saya.

Sebut saja pak D, dia merupakan rekan kerja kakak ipar saya, seorang kontraktor besi, spesialis pekerjaan las dan segala macam yang berhubungan dengan pekerjaan besi. Sering bekerjasama dengan kakak ipar saya apabila sedang ada proyek, bahkan sering juga saling kasih proyek. Orangnya cukup sederhana, perawakannya pendek dekil, mungkin jika tidak lagi nyetir SUV Kelas Menengah terbarunya orang gak akan nyangka dia adalah bos dari 2 buah workshop dan 1 pabrik di pinggiran Ibukota.

Dia tidak kaya secara tiba-tiba. Bukan seperti orang yang tiba-tiba ditelfon oleh orang lain "Pak, anda menang undian 6 Milyar!" tapi dirintis dengan penderitaan. Dulunya dia adalah sales keliling dari bengkel las milik bosnya. Keliling dari rumah ke rumah dengan sepeda bututnya, menawarkan pagar atau kanopi. Bahkan suatu saat dia pernah tidak bisa bekerja karena sepedanya bocor dan tidak punya uang untuk menambal.

Dan satu hal yang mengagetkan lagi...
Kakak ipar saya bilang: "gitu-gitu dia SD gak lulus loh"


.........

Baiklah....

Tulisan ini bukan bermaksud untuk menurunkan semangat teman-teman yang mungkin sudah sekolah hingga Sarjana, Master, dan gelar lainnya (tapi pekerjaan/karir/usaha mentok disitu-situ aja). Tapi justru (semoga) bisa memacu untuk lebih semangat dan giat lagi.
Paling tidak ada penyemangat dalam diri sendiri: "Masak saya kalah ama orang ga lulus SD?!"

Dan juga sebagai renungan buat temen-temen yang masih menjadi budak Gelar...

Salam

No comments:

Post a Comment